wangian dari atar menyegari gelap malam itu, harumannya bagai menyeliputi, deruan angin sekali sekala seakan menarik haruman itu menghiasi sunyinya malam
tergetar-getar bibirnya, temporomandibular jointnya tidak dapat dikawal lagi, derauan darah bagai mengalir deras melampaui aturan cerebellum mengkocak sekalian pembuluh darah dan saraf tubuhnya, laju air mata rindu dan cinta membasahi pipi, sekali-sekali ia jatuh menitis ke bumi, kalimah "cinta" terus laju mengasyikkan jiwa yang sudah lama gersang
dia semakin resah, seperti tidak berdaya lagi melawan perasaannya itu, nafasnya terus kencang walau cuba dineutralkan oleh saraf phrenic, esakan-esakan suara kecil seorang hamba kerdil lagi tak berdaya terus mendamba cinta Tuhannya, dia lemas dan tenggelam dalam menggapai cinta yang telah berputik itu, bagai tiada wujud lagi segalanya
sungguh tiada tandingan cinta yang MAHA ESA
Friday, October 2, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Subhanallah...
ReplyDelete~MEMBURU CINTA HAQIQI~