'kita' mahu 'dia' yang mana?

Imam Al-Ghazali membahagi puasa kepada 3 tingkat:

PUASA UMUM
Puasa kebanyakan umat Islam yang sekadar mampu menghindarkan perut daripada makan, minum dan menahan keinginan berjima'

PUASA ISTIMEWA(KHUSUS)
Puasa yang juga dapat memelihara mata, telinga, lidah, tangan dan kaki daripada melakukan dosa selain menahan diri daripada perkara di atas(puasa umum)

PUASA PALING ISTIMEWA(KHUSUS AL-KHUSUS)
Merangkumi puasa umum dan puasa istimewa. Disempurnakan pula dengan puasa hati daripada semua keinginan lahir dan batin. Inilah puasa tertinggi kedudukannya disisi Allah SWT dan merupakan amalan puasa para Rasul, Nabi, para sahabat, para wali dan golongan ahli ibadah lain.

~~~~~~ Renungkan dan buatlah pilihan =) ~~~~~

ruj:Indahnya Hidup Bersyariat
Dato' Ismail Kamus
Mohd Azrul Azlen Abd Hamid

Mengapa peduli ?

Rasulullah saw. bersabda:
“Perumpamaan keadaan suatu kaum atau masyarakat yang menjaga batasan hukum-hukum Allah (mencegah kemungkaran) adalah ibarat satu rombongan yang naik sebuah kapal. Lalu mereka membagi tempat duduknya masing-masing, ada yang di bagian atas dan sebagian di bagian bawah. Dan bila ada orang yang di bagian bawah akan mengambil air, maka ia harus melewati orang yang duduk di bagian atasnya. Sehingga orang yang di bawah tadi berkata: “Seandainya aku melubangi tempat duduk milikku sendiri (untuk mendapatkan air), tentu aku tidak mengganggu orang lain di atas.” Bila mereka (para penumpang lain) membiarkannya, tentu mereka semua akan binasa.”
(HR Bukhari)

Teguhlah, jangan terumbang ambing

Wahai sahabat,

seandainya kamu yakini fikrah ini
dan kamu menjejaki langkah kami,
serta kamu bersama berada di atas jalan yang murni ini,
kamu tinggalkanlah segala fikrah kamu kecuali Islam.

Kamu wakafkanlah segala tenaga dan usaha kamu
untuk aqidah yang kamu yakini ini,
maka semua itu akan mendatangkan kebaikan kepada kamu
dunia dan akhirat.

Tetapi sekiranya kamu enggan dan memilih terumbang-ambing
dan bersifat serba salah antara seruan Islam dan selainnya,

maka ingatlah sesungguhnya tentera Allah akan meneruskan perjalanan
tanpa mengira bilangan sama ada sedikit ataupun ramai
-Mustafa Masyhur-